.................................................................................

Negaraku


Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah 2009 (biasa disingkat Pemilu Legislatif 2009 atau Pileg 2009) diselenggarakan untuk memilih 560 anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), 132 anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD), serta anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD Provinsi maupun DPRD Kabupaten/Kota) se-Indonesia periode 2009-2014. Pemungutan suara diselenggarakan secara serentak di hampir seluruh wilayah Indonesia pada tanggal 9 April 2009 (sebelumnya dijadwalkan berlangsung pada 5 April, namun kemudian diundur).38 partai memenuhi kriteria untuk ikut serta dalam pemilu 2009. Partai Demokrat memenangkan suara terbanyak, diikuti dengan Golkar dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).
Pemilihan Umum Anggota DPR dilaksanakan dengan sistem proporsional terbuka yang perhitungannya didasarkan pada sejumlah daerah pemilihan, dengan peserta pemilu adalah partai politik. Pemilihan umum ini adalah yang pertama kalinya dilakukan dengan penetapan calon terpilih berdasarkan perolehan suara terbanyak, bukan berdasarkan nomor urut (pemilih memilih calon anggota DPR, bukan partai politik).

·    Peserta
Pemilihan Umum Anggota DPR 2009 diikuti oleh 38 partai politik. Pada 7 Juli 2008, Komisi Pemilihan Umum mengumumkan daftar 34 partai politik yang dinyatakan lolos verifikasi faktual untuk mengikuti Pemilu 2009, dimana 18 partai diantaranya merupakan partai politik yang baru pertama kali mengikuti pemilu ataupun baru mengganti namanya. 16 partai lainnya merupakan peserta Pemilu 2004 yang berhasil mendapatkan kursi di DPR periode 2004-2009, sehingga langsung berhak menjadi peserta Pemilu 2009.[5] Dalam perkembangannya, Mahkamah Konstitusi memutuskan bahwa seluruh partai politik peserta Pemilu 2004 berhak menjadi peserta Pemilu 2009, sehingga berdasarkan putusan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) DKI Jakarta No. 104/VI/2008/PTUN.JKT, KPU menetapkan 4 partai politik lagi sebagai peserta Pemilu 2009.[6]

Berikut daftar 38 partai politik nasional peserta Pemilihan Umum Anggota DPR 2009 beserta nomor urutnya.      
1         Partai Hati Nurani Rakyat      
2         Partai Karya Peduli Bangsa      
3         Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia      
4         Partai Peduli Rakyat Nasional      
5         Partai Gerakan Indonesia Raya      
6         Partai Barisan Nasional      
7         Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia      
8         Partai Keadilan Sejahtera      
9         Partai Amanat Nasional      
10         Partai Perjuangan Indonesia Baru      
11         Partai Kedaulatan      
12         Partai Persatuan Daerah      
13         Partai Kebangkitan Bangsa      
14         Partai Pemuda Indonesia      
15         Partai Nasional Indonesia Marhaenisme      
16         Partai Demokrasi Pembaruan      
17         Partai Karya Perjuangan      
18         Partai Matahari Bangsa      
19         Partai Penegak Demokrasi Indonesia     
20         Partai Demokrasi Kebangsaan      
21         Partai Republika Nusantara      
22         Partai Pelopor      
23         Partai Golongan Karya      
24         Partai Persatuan Pembangunan      
25         Partai Damai Sejahtera      
26         Partai Nasional Benteng Kerakyatan Indonesia      
27         Partai Bulan Bintang      
28         Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan      
29         Partai Bintang Reformasi      
30         Partai Patriot      
31         Partai Demokrat      
32         Partai Kasih Demokrasi Indonesia      
33         Partai Indonesia Sejahtera      
34         Partai Kebangkitan Nasional Ulama      
41         Partai Merdeka      
42         Partai Persatuan Nahdlatul Ummah Indonesia      
43         Partai Sarikat Indonesia      
44         Partai Buruh   
   
Pada 9 Mei 2009, KPU menetapkan hasil Pemilihan Umum Anggota DPR 2009 setelah 14 hari (26 April 2009 - 9 Mei 2009) melaksanakan rekapitulasi penghitungan suara secara nasional.[8] Hasil yang diumumkan meliputi perolehan suara berikut jumlah kursi masing-masing partai politik di DPR. Penetapan jumlah kursi kemudian direvisi oleh KPU pada 13 Mei 2009 setelah terjadi perbedaan pendapat mengenai metode penghitungannya.[9][10] Revisi kemudian kembali dilakukan berdasarkan keputusan MK.
Berikut adalah hasil Pemilu Anggota DPR 2009, masing-masing untuk perolehan suara dan jumlah kursi di DPR.[11][10]
Pemilihan Umum Anggota DPD
Pemilihan Umum Anggota DPD 2009 dilaksanakan dengan sistem distrik berwakil banyak, dengan peserta pemilu adalah perseorangan. Jumlah kursi anggota DPD untuk setiap provinsi ditetapkan sebanyak 4 kursi, dengan daerah pemilihan adalah provinsi.
Pemilihan Umum Anggota DPRD
Pemilihan Umum Anggota DPRD 2009 dilaksanakan dengan sistem, aturan, dan peserta yang sama dengan Pemilihan Umum Anggota DPR. Khusus untuk Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, ada tambahan 6 partai politik lokal yang berhak mengikuti Pemilihan Umum Anggota DPRD di provinsi tersebut, sesuai dengan Undang-Undang Pemerintahan Aceh dan Nota Kesepahaman Helsinki 2005. Berikut daftar 6 partai politik lokal Aceh tersebut beserta nomor urutnya.[12]

·    PEMILIHAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
·    Peserta
Berdasarkan Undang-undang Nomor 42 Tahun 2008, pengajuan pasangan calon presiden dan wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat 2009 yang memperoleh minimal 20% dari jumlah kursi DPR atau 25% dari jumlah suara sah nasional.
Sebelum masa pemilihan umum dimulai, sejumlah tokoh nasional telah menyatakan untuk ikut mencalonkan atau menerima pencalonan diri sebagai Presiden dan Wakil Presiden 2009-2014. Tokoh-tokoh tersebut antara lain ialah Susilo Bambang Yudhoyono dari Partai Demokrat (Presiden Indonesia yang sedang menjabat) , Muhammad Jusuf Kalla dari Partai Golkar (Wakil Presiden yang sedang menjabat)], Mantan Presiden Megawati Soekarnoputri dari PDIP, Mantan Presiden Abdurrahman Wahid dari PKB, Mantan Ketua DPR Akbar Tandjung dari Partai Golkar, Mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso, Mantan Menteri Sekretaris Negara Yusril Ihza Mahendra dari PBB, Direktur Eksekutif Freedom Institute Rizal Mallarangeng dari jalur independen, dan Hamengkubuwono X dari Partai Golkar (Gubernur Yogyakarta yang sedang menjabat).
Pada kenyataannya, sampai dengan batas akhir masa pendaftaran pada 16 Mei 2009, hanya 3 bakal pasangan calon presiden dan wakil presiden yang mendaftarkan keikutsertaannya kepada Komisi Pemilihan Umum. Pada 29 Mei 2009, ketiga bakal pasangan calon tersebut kemudian ditetapkan sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden peserta Pilpres 2009, dengan nomor urut yang ditetapkan keesokan harinya. Ketiga pasangan calon tersebut beserta nomor urutnya ialah sebagai berikut:

1     Megawati Soekarnoputri  - Prabowo Subianto

PDIP, Partai Gerindra, PNI Marhaenisme, Partai Buruh, Pakar Pangan, Partai Merdeka, Partai Kedaulatan, PSI, PPNUI    20,60%    21,61%      








2     Susilo Bambang Yudhoyono - Boediono  
Partai Demokrat, PKS, PAN, PPP, PKB, PBB, PDS, PKPB, PBR, PPRN, PKPI, PDP, PPPI, Partai RepublikaN, Partai Patriot, PNBKI, PMB, PPI, Partai Pelopor, PKDI, PIS, Partai PIB, Partai PDI    59,70%    56,07%      







3     Muhammad Jusuf Kalla - Wiranto  
Partai Golkar, Partai Hanura    18,22%    22,32%   
·    Kekayaan calon
Pada tanggal 29 Mei 2009, KPU mengumumkan jumlah harta kekayaan calon presiden dan wakil presiden peserta Pilpres 2009.







Berikut adalah jumlah yang diumumkan KPU:[
·    Megawati Soekarnoputri: Rp256.447.223.594
·    Prabowo Subianto: Rp1.579.376.223.359 dan US$7.572.916
·    Susilo Bambang Yudhoyono: Rp6.848.049.611 dan US$246.359
·    Boediono: Rp22.067.815.019 dan US$15.000
·    Muhammad Jusuf Kalla: Rp314.530.794.307 dan US$25.668
·    Wiranto: Rp81.748.591.938 dan US$378.625
Kampanye
Poster kampanye pasangan JK-Wiranto ditempel di tiang listrik, dilewati oleh konvoi pendukung SBY-Boediono yang sedang menuju Stadion Utama Gelora Bung Karno.Kampanye Pilpres 2009 diselenggarakan pada 2 Juni hingga 4 Juli 2009 dalam bentuk rapat umum dan debat calon (sebelumnya dijadwalkan pada 12 Juni hingga 4 Juli 2009)[14]. Materi kampanye meliputi visi, misi, dan program pasangan calon. Kampanye dalam bentuk rapat umum berlangsung selama 24 hari dalam 3 putaran, mulai dari 11 Juni hingga 4 Juli 2009. Pada setiap putaran, setiap pasangan calon mendapatkan jatah 8 kali rapat umum di setiap provinsi.
Visi dan misi calon
JK-Wiranto

Berikut adalah visi dan misi masing-masing pasangan calon peserta Pilpres 2009:[19]
Megawati-Prabowo
·    Visi: "Gotong royong membangun kembali Indonesia raya yang berdaulat, bermartabat, adil, dan makmur"
·    Misi:
o    Menegakkan kedaulatan dan kepribadian bangsa yang bermartabat.
o    Mewujudkan kesejahteraan sosial dengan memperkuat ekonomi kerakyatan.
SBY-Boediono
·    Visi: "Terwujudnya Indonesia yang sejahtera, demokratis, dan berkeadilan"
·    Misi:
o    Melanjutkan pembangunan menuju Indonesia yang sejahtera.
o    Memperkuat pilar-pilar demokrasi.
o    Memperkuat dimensi keadilan di semua bidang.
JK-Wiranto
·    Visi: "Indonesia yang adil, mandiri, dan bermartabat"
·    Misi:
o    Tercapainya ekonomi bangsa yang mandiri, berdaya saing, dan berkeadilan demi terwujudnya kesejahteraan masyarakat.
o    Mewujudkan pemerintahan yang bersih, berwibawa, demokratis dengan pengambilan keputusan yang cepat dan tepat.
o    Mewujudkan kesejahteraan sosial, ketahanan budaya dan otonomi daerah yang sehat, efisien dan efektif untuk lebih memantapkan integrasi nasional yang lebih menjamin kebhinnekaan.
o    Mewujudkan bangsa yang aman, tenteram dan damai dengan penegakan hukum dan hak asasi manusia.
o    Mewujudkan Indonesia yang dihormati dan disegani oleh bangsa-bangsa lain dalam bidang ekonomi dan politik.
·    Dana kampanye
Rincian dana kampanye masing-masing pasangan calon peserta Pilpres 2009 yang telah diaudit oleh akuntan publik dan diumumkan oleh KPU pada 17 September 2009 adalah sebagai berikut:

    Megawati-Prabowo    SBY-Boediono    JK-Wiranto      
Penerimaan    260.241.836.363    232.770.456.232    83.327.864.390      
Pengeluaran    260.140.836.562    232.578.847.237    83.307.140.408      
Saldo akhir    100.999.744    191.608.995    20.723.982   
·    Debat calon
Debat calon presiden diselenggarakan sebanyak 3 kali, sedangkan debat calon wakil presiden diselenggarakan sebanyak 2 kali. Total alokasi waktu untuk setiap debat adalah 2 jam, dengan konten debat 90 menit yang terdiri dari pemaparan visi, misi, dan program calon selama 7 hingga 10 menit, pertanyaan oleh moderator dan jawaban calon selama 30 menit, pertanyaan oleh moderator dan jawaban calon serta tanggapan calon lain selama 30 menit, serta pernyataan penutup dari masing-masing calon selama 5 menit. Setiap debat diselenggarakan oleh stasiun televisi nasional yang telah ditentukan oleh KPU. Berikut adalah rincian debat capres dan cawapres Pilpres 2009.[23][18]

Waktu    Peserta    Materi    Moderator    Stasiun TV penyelenggara      
Kamis, 18 Juni 2009    Capres    Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Bersih serta Menegakkan Supremasi Hukum    Anies Baswedan (Rektor Universitas Paramadina)    Trans Corp (Trans TV dan Trans7)      
Selasa, 23 Juni 2009    Cawapres    Pembangunan Jati Diri Bangsa    Komaruddin Hidayat (Rektor UIN Syarif Hidayatullah)    SCTV      
Kamis, 25 Juni 2009    Capres    Mengentaskan Kemiskinan dan Pengangguran    Aviliani (Ekonom INDEF)    MetroTV      
Selasa, 30 Juni 2009    Cawapres    Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia    Fahmi Idris (Ketua IDI)    tvOne      
Kamis, 2 Juli 2009    Capres    NKRI, Demokrasi, dan Otonomi Daerah    Pratikno (Dekan Fisipol UGM)    RCTI   
Survei dan hitung cepat
Survei dan hitung cepat dilakukan oleh lembaga survei yang terdaftar ataupun tidak terdaftar di KPU. Lembaga survei yang terdaftar di KPU yaitu Lembaga Survei Indonesia, Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis), Jaringan Suara Indonesia, Cirus Surveyors Group, Pusat Studi Nusantara, Lingkaran Survei Indonesia, Jaringan Isu Publik (JIP), Lingkaran Survei Kebijakan Publik (LSKP), LP3ES, dan Lembaga Survei Nasional (LSN).
Survei
Survei dilakukan untuk mengetahui preferensi publik terhadap (bakal) (pasangan) calon presiden. Berikut adalah sejumlah hasil survei yang dilakukan sebelum hari pemungutan suara Pilpres 2009.

Penyelenggara dan metode    Waktu    Hasil      
Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis
Metode: Survei kuantitatif
Sampel: 2.600
Batas kesalahan: Tidak disebutkan    2 - 4 Juli 2009    SBY-Boediono 51,95%, Megawati-Prabowo 22,25%, JK-Wiranto 18,27%      
Strategic Indonesia
Metode: Survei kuantitatif
Sampel: 18.439
Batas kesalahan: Tidak disebutkan    1 - 3 Juli 2009    SBY-Boediono 46,86%, JK-Wiranto 32,46%, Megawati-Prabowo 20,34%      
Lembaga Survei Indonesia
Metode: Survei kuantitatif
Sampel: 3.100
Batas kesalahan: Tidak disebutkan    30 Juni - 2 Juli 2009    SBY-Boediono 63%, Megawati-Prabowo 21%, JK-Wiranto 11%, belum tahu 5%      
Lembaga Survei Indonesia
Metode: Survei kuantitatif
Sampel: 2.000 (Multistep random sampling)
Batas kesalahan: 2,8%    15 - 20 Juni 2009    SBY-Boediono 67%, Megawati-Prabowo 16%, JK-Wiranto 9%, belum tahu 8%      
Pusat Kajian Strategi Pembangunan Sosial Politik FISIP UI
Metode: Survei kuantitatif
Sampel: 2.000
Batas kesalahan: 5%    1 - 5 Juni 2009    SBY-Boediono 37,05%,Megawati-Prabowo 31,50%, JK-Wiranto 26,60%      
Lembaga Survei Indonesia
Metode: Survei kuantitatif
Sampel: 2.999
Batas kesalahan: 1,8%    15 - 29 Mei 2009    SBY-Boediono 70%, Megawati-Prabowo 18%, JK-Wiranto 7%, belum tahu 5%      
Lembaga Survei Nasional
Metode: Survei kuantitatif
Sampel: 1.230
Batas kesalahan: 2,8%    15 - 21 Mei 2009    SBY-Boediono 67,1%, Megawati-Prabowo 11,8%, JK-Wiranto 6,7%, belum tahu 13%, tidak memilih 1,6%      
Pusat Kajian Strategi Pembangunan Sosial Politik FISIP UI
Metode: Survei kualitatif dengan wawancara secara mendalam
Sampel: 100 orang tokoh masyarakat
Batas kesalahan: Tidak ada    27 April - 2 Mei 2009    Prabowo: 32 orang, SBY: 30 orang, Megawati: 16 orang, JK: 14 orang      
Lembaga Survei Indonesia[58]
Metode: Survei kuantitatif
Sampel: 2.014
Batas kesalahan: Tidak disebutkan    27 April - 3 Mei 2009    Alternatif 1 (2 pasangan): SBY-Boediono 72,5%, Megawati-Prabowo 21,5%
Alternatif 2 (3 pasangan): SBY-Boediono 70%, Megawati-Prabowo 21%, JK-Endriartono Sutarto 3%, belum tahu 6%      
Lembaga Riset Informasi
Metode: Survei kuantitatif
Sampel: 2.066
Batas kesalahan: 2,2%    3 - 7 Mei 2009    Alternatif 1: SBY-Hidayat Nur Wahid 36,2%, JK-Wiranto 27,6%, Megawati-Prabowo 19,1%
Alternatif 2: SBY-Boediono 32,1%, JK-Wiranto 27,3%, Megawati-Prabowo 20,2%, belum tahu 20,4%       
Lembaga Survei Nasional
Metode: Survei kuantitatif
Sampel: 1.225
Batas kesalahan: 2,8%    2 - 14 Mei 2008    Megawati 16,7%, SBY 16,4%, JK 9,2%, belum tahu 31,3%      
Lembaga Survei Indonesia
Metode: Survei kuantitatif
Sampel: 1.200
Batas kesalahan: Tidak disebutkan    Januari 2008    SBY 34%, Megawati 24,2%, Hamengkubuwono X 6,6%, Abdurrahman Wahid 4,4%, Wiranto 4,1%, Amien Rais 3%, JK 1,9%.      
Indo Barometer
Metode: Survei kuantitatif
Sampel: 1.200
Batas kesalahan: Tidak disebutkan    Desember 2007    SBY 49,5%, JK 21,7%, Hamengkubuwono X 14,7%      
Pusat Studi Demokrasi dan Hak Asasi Manusia
Metode: Survei kuantitatif
Sampel: 3.527
Batas kesalahan: Tidak disebutkan    November 2007    Hamengkubuwono X 17,1%, Hidayat Nur Wahid 11,7%, Sutrisno Bachir 8,7%, Yusril Ihza Mahendra 8,6%, Anas Urbaningrum 3,9%   
Hitung cepat
Hitung cepat dilakukan untuk mengetahui hasil Pilpres 2009 secara cepat. Hasilnya diketahui hanya beberapa jam setelah berakhirnya waktu pemungutan suara. Berikut adalah hasil hitung cepat pemungutan suara Pilpres 2009 yang dilakukan oleh beberapa lembaga, dimana seluruhnya menghasilkan SBY-Boediono sebagai pemenang dengan persentase suara sekitar 60%.[65][66]

Pasangan calon      Lembaga Survei Indonesia      Lingkaran Survei Indonesia      LP3ES      Puskaptis      Cirus      LRI      MetroTV        
1. Megawati-Prabowo    26,56%    27,36%    27,40%    28,16%    27,49%    27,02%    26,32%      
2. SBY-Boediono    60,85%    60,15%    60,28%    57,95%    60,20%    61,11%    58,51%      
3. JK-Wiranto    12,59%    12,49%    12,32%    13,89%    12,31%    11,87%    15,18%   

Hasil Ketentuan
Pasangan calon terpilih adalah pasangan calon yang memperoleh suara lebih dari 50% dari jumlah suara dengan sedikitnya 20% suara di setiap provinsi yang tersebar di lebih dari 50% jumlah provinsi di Indonesia. Dalam hal tidak ada pasangan calon yang perolehan suaranya memenuhi persyaratan tersebut, 2 pasangan calon yang memperoleh suara terbanyak pertama dan kedua dipilih kembali dalam pemilihan umum (putaran kedua). Dalam hal perolehan suara terbanyak dengan jumlah yang sama diperoleh oleh 2 pasangan calon, kedua pasangan calon tersebut dipilih kembali oleh rakyat dalam pemilihan umum. Dalam hal perolehan suara terbanyak dengan jumlah yang sama diperoleh oleh 3 pasangan calon atau lebih, penentuan peringkat pertama dan kedua dilakukan berdasarkan persebaran wilayah perolehan suara yang lebih luas secara berjenjang. Dalam hal perolehan suara terbanyak kedua dengan jumlah yang sama diperoleh oleh lebih dari 1 pasangan calon, penentuannya dilakukan berdasarkan persebaran wilayah perolehan suara yang lebih luas secara berjenjang.

Rekapitulasi hasiL
Pada 25 April 2009, KPU menetapkan hasil rekapitulasi perolehan suara nasional Pilpres 2009 yang telah diselenggarakan pada 22 - 23 Juli 2009. Hasil Pilpres 2009 berdasarkan penetapan tersebut adalah sebagai berikut.
    
1    Megawati-Prabowo    32.548.105    26,79%      
2    SBY-Boediono    73.874.562    60,80%      
3    JK-Wiranto    15.081.814    12,41%      
Jumlah    121.504.481    100,00%   
Statistik:
·    Jumlah suara sah: 121.504.481
·    Jumlah suara tidak sah: 6.479.174
·    Jumlah suara: 127.983.655

       
Penetapan
Setelah keluarnya putusan MK tersebut, pada 18 Agustus 2009, KPU menetapkan SBY-Boediono sebagai presiden dan wakil presiden terpilih 2009-2014. Penetapan ini kemudian diikuti dengan ucapan selamat dari para calon presiden dan wakil presiden peserta Pilpres 2009 lainnya.Dalam pidato penerimaannya, SBY mengatakan bahwa Megawati, Prabowo, JK, dan Wiranto sebagai putra-putri terbaik bangsa yang telah memberikan yang terbaik kepada demokrasi di Indonesia dan mengharapkan pengabdian mereka tidak akan mengenal batas akhir dan akan terus berlanjut

Comment please.

Categories

1 (1)
Diberdayakan oleh Blogger.